Misteri Nihilnya Ribuan Jasad di Bangkai Kapal Titanic
Kapal Titanic masih menyisakan berbagai hal menarik untuk diulas. Salah satunya adalah soal ribuan jasad yang hilang misterius.
Sebab hingga kini tak ditemukan sisa jasad manusia di bangkai kapal Titanic. Ke mana sebenarnya menghilangnya jasad-jasad yang sebelumnya berada di kapal legendaris itu?
Dikutip dari detikInet, fakta aneh ini beredar dan dibahas di forum Reddit. Orang-orang dibuat heran, karena meskipun telah dilakukan eksplorasi terhadap bangkai kapal yang tenggelam di tahun 1912 tersebut, tidak ada sisa-sisa manusia yang pernah ditemukan di kapal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak melihat satu pun sisa manusia," kata sutradara film Titanic James Cameron, yang telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal sebanyak 33 kali.
"Kami melihat pakaian, sepasang sepatu, yang menunjukkan adanya mayat di sana pada satu titik. Tapi kami belum pernah melihat sisa-sisa manusia," sebutnya dalam sebuah wawancara di tahun 2012.
Fakta inilah yang membuat para penganut teori konspirasi heboh dan membuat bermacam spekulasi. Namun sebenarnya, ada alasan masuk akal mengapa kita belum menemukan sisa jasad lebih dari 1.500 orang yang tewas saat kapal tenggelam.
Salah satu alasannya, seperti dikutip dari IFL Science, adalah jaket pelampung yang banyak dipakai oleh penumpang dan awak kapal. Meskipun pelampung tidak memenuhi fungsi utama untuk menjaga pemakainya bertahan cukup lama untuk diselamatkan, setelah penumpangnya meninggal, mereka tetap bisa mengapung.
Badai yang terjadi setelah tenggelamnya kapal kemungkinan besar dengan cepat menyapu mayat-mayat tersebut dari lokasi reruntuhan, dan arus laut tentu saja membawa mereka semakin jauh pada abad berikutnya.
Mayat-mayat yang terperangkap di dalam reruntuhan kemungkinan besar juga lenyap karena 'kerja keras'ikan dan organisme laut dalam lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tulang belulang juga ditemukan di bangkai kapal yang jauh lebih tua, kenapa di Titanic tidak ada? Nah, jawaban dari pertanyaan itu mungkin berkaitan dengan kedalamannya.
"Pada kedalaman di bawah sekitar 914 meter, Anda berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat," jelas penjelajah laut dalam Robert Ballard kepada NPR.
"Dan air di laut dalam mengandung kalsium karbonat yang sebagian besar terbuat dari tulang. Misalnya, di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu ada makhluk laut yang memakan dagingnya dan memperlihatkan tulangnya, maka tulangnya akan hancur," jelasnya.
Ada yang percaya bahwa di bagian kapal yang tertutup seperti ruang mesin, di mana air segar kaya oksigen tidak bisa masuk, mungkin masih ada beberapa jenazah yang terawetkan.
Namun 111 tahun setelah kapal tersebut tenggelam, gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa kapal yang dapat dikenali tampaknya semakin tidak mungkin.
Kapal Titanic masih menyisakan berbagai hal menarik untuk diulas. Salah satunya adalah soal ribuan jasad yang hilang misterius.
Sebab hingga kini tak ditemukan sisa jasad manusia di bangkai kapal Titanic. Ke mana sebenarnya menghilangnya jasad-jasad yang sebelumnya berada di kapal legendaris itu?
Dikutip dari detikInet, fakta aneh ini beredar dan dibahas di forum Reddit. Orang-orang dibuat heran, karena meskipun telah dilakukan eksplorasi terhadap bangkai kapal yang tenggelam di tahun 1912 tersebut, tidak ada sisa-sisa manusia yang pernah ditemukan di kapal tersebut.
"Saya tidak melihat satu pun sisa manusia," kata sutradara film Titanic James Cameron, yang telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal sebanyak 33 kali.
"Kami melihat pakaian, sepasang sepatu, yang menunjukkan adanya mayat di sana pada satu titik. Tapi kami belum pernah melihat sisa-sisa manusia," sebutnya dalam sebuah wawancara di tahun 2012.
Fakta inilah yang membuat para penganut teori konspirasi heboh dan membuat bermacam spekulasi. Namun sebenarnya, ada alasan masuk akal mengapa kita belum menemukan sisa jasad lebih dari 1.500 orang yang tewas saat kapal tenggelam.
Salah satu alasannya, seperti dikutip dari IFL Science, adalah jaket pelampung yang banyak dipakai oleh penumpang dan awak kapal. Meskipun pelampung tidak memenuhi fungsi utama untuk menjaga pemakainya bertahan cukup lama untuk diselamatkan, setelah penumpangnya meninggal, mereka tetap bisa mengapung.
Badai yang terjadi setelah tenggelamnya kapal kemungkinan besar dengan cepat menyapu mayat-mayat tersebut dari lokasi reruntuhan, dan arus laut tentu saja membawa mereka semakin jauh pada abad berikutnya.
Mayat-mayat yang terperangkap di dalam reruntuhan kemungkinan besar juga lenyap karena 'kerja keras'ikan dan organisme laut dalam lainnya.
Namun tulang belulang juga ditemukan di bangkai kapal yang jauh lebih tua, kenapa di Titanic tidak ada? Nah, jawaban dari pertanyaan itu mungkin berkaitan dengan kedalamannya.
"Pada kedalaman di bawah sekitar 914 meter, Anda berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat," jelas penjelajah laut dalam Robert Ballard kepada NPR.
"Dan air di laut dalam mengandung kalsium karbonat yang sebagian besar terbuat dari tulang. Misalnya, di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu ada makhluk laut yang memakan dagingnya dan memperlihatkan tulangnya, maka tulangnya akan hancur," jelasnya.
Ada yang percaya bahwa di bagian kapal yang tertutup seperti ruang mesin, di mana air segar kaya oksigen tidak bisa masuk, mungkin masih ada beberapa jenazah yang terawetkan.
Namun 111 tahun setelah kapal tersebut tenggelam, gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa kapal yang dapat dikenali tampaknya semakin tidak mungkin.